Stellar Blade

Review Game Stellar Blade Tahun 2024

Sony Interactive Entertainment alhasil menerbitkan Stellar Blade ke publik pada 26 April 2024 yang lalu. Game garapan developer asal Korea Selatan, Shift Up ini sempat ramai dibicarakan orang sebab gameplay yang diusung serta sosok Eve sebagai karakter utama di game ini. Umpamanya tersebut membikin KINCIR beratensi buat ulasan game ini via ulasan copy yang diberi oleh Sony Interactive Entertainment.

Kecuali itu Stellar Blade juga menjadi kali pertama Shift Up menggarap proyek AAA dan bekerja sama dengan publisher slot hacksaw gaming sebesar Sony Interactive Entertainment. Penasaran dengan ulasan game Stellar Blade dari KINCIR setelah memainkannya selama kurang lebih satu minggu ini? Yuk, lantas simak tulisan berikut ini!

Review game Stellar Blade (2024)
Cara kombat yang enjoyable

Sebagai sebuah game action adventure, tentunya sistem kombat menjadi salah satu hal menjadi sentra perhatian. Umpamanya itulah yang sukses dibawa dengan bagus oleh Shift Up ke dalam game ini. Mereka sukses menampilkan Eve sebagai sesosok prajurit yang gagah di balik paras indahnya.

Mekanik kombat yang ada di game ini terbagi menjadi quick attack dan heavy attack, yang masing-masing mempunyai keunggulan masing-masing. Dikala quick attack yang bisa menyerang dengan kencang tetapi damage-nya kecil, tetapi terdapat pula heavy attack yang damage-nya besar tetepi betul-betul lambat buat dieksekusi.

Eve juga dilengkapi dengan kesanggupan spesial yang bisa dia keluarkan setelah mengisi Beta Skill. Buat bisa mengisi skill tersebut, Eve seharusnya nge-parry atau nge-dodge serangan yang dilancarkan musuh. Umpamanya itulah yang menguji kesanggupan para pemain, soalnya kita seharusnya tahu kapan seharusnya nge-parry dan dodge.

Malah awal bermain game ini, jujur saja aku masih agak kesusahan buat mengetahui kapan momen yang ideal buat nge-parry dan nge-dodge. Kecuali berselang sebagian jam dan saat kamu sudah mengetahui momennya, maka hal tersebut bukan menjadi permasalahan. Tidak ada sebagian musuh yang berdasarkan aku mempunyai window serangan yang lebar sehingga terbilang mudah buat di-parry atau dodge.

Kecuali itu Shift Up juga menyediakan sebagian kombo yang terbilang mudah buat dieksekusi. Soalnya kombinasi kombonya cuma mengombinasikan tombol kotak dan segitiga yang masing-masing menjadi tombol buat quick attack dan heavy attack.

Dikala cuma serangan yang bersifat melee saja, tetapi Stellar Blade juga mempunyai mekanik ranged combat. Dikala mekanik buat menembak dari jarak jauh ini memberikan nuansa tersendiri di game ini dan menambah jenis serangan yang bisa kamu lakukan buat menghancurkan monster.

Umpamanya itulah yang membikin sistem kombat yang dimiliki oleh Stellar Blade terbilang betul-betul enjoyable buat dimainkan. Soalnya aku merasa seandainya sistem kombatnya sudah ideal dan balanced sehingga tetap menantang tetapi tidak sampai membikin frustasi sebab terlalu susah.

Soulslike yang tidak terlalu punishing bikin eksplorasi dan crafting menjadi lebih mudah

Stellar Blade bisa dibilang mempunyai sedikit unsur soulslike yang memberikan warna baru di game ini. Jalan cerita yang ada di game ini bisa dibilang linier dan kamu seharusnya via sebagian checkpoint sebagai saving point sampai ke ujung cerita.

Malah me-ulasan game ini, aku merasa seandainya game ini betul-betul sesuai buat orang seperti aku yang belum familier dengan soulslike. Soalnya game ini bisa dibilang tidak terlalu punishing dan mati tidak mempunyai imbas yang signifikan dalam progress karaktermu.

Malah di awal-awal me-ulasan game ini, tentu saja aku tak jarang mati sebab belum terbiasa dengan mekanik kombatnya. Kecuali semua item ataupun XP yang aku bisa masih ada dan tidak hilang seperti game soulslike kebanyakan.

Umpamanya itu yang berdasarkan aku memudahkan progres crafting buat mendapatkan EXO Spine dan Gear yang bisa meningkatkan statistik, ataupun sebagian kostum yang sifatnya cuma kosmetika semata.

Soalnya game ini mempunyai sebagian chest yang tersebar di semua map dan memberikan sebagian rewards yang berharga seandainya kamu menentukan buat menghabiskan waktu lebih buat “jalan-jalan”. Umpamanya itulah yang tak jarang aku lakukan saat me-ulasan game ini, merupakan aku tak jarang menjelajahi sudut-sudut map sembari jalan buat melakukan main story.

Setting dunia post-apocalyptic membikin Eve kian bercahaya

Eve selaku karakter utama yang ada di game ini memang bisa dibilang menjadi salah satu skor jual yang dipakai oleh Shift Up dan Sony Interactive Entertainment saat menjual game ini. Umpamanya itu yang juga aku temukan saat me-ulasan game ini, di mana sosok Eve bisa dibilang cukup dominan seandainya dibandingkan dengan NPC lainnya.

Sebagai komponen dari Airborne Squad yang memang mempunyai paras tampan sebab bisa tinggal di luar angkasa, Eve memang jauh terlihat lebih cantik daripada karakter-karakter lain yang berasal dari bumi yang tinggal di Xion. Soalnya sebagian karakter yang ada di Xion bisa dibilang wujudnya sudah tidak karuan, seperti kehilangan sebagian besar anggota tubuhnya dan digantikan robot sehingga lebih mirip disebut sebagai android daripada manusia.